Konten [Tampil]
Ayo Shalat
Terdengar suara adzan mulai menggema di beberapa speaker masjid. Bunda asyik sedang bercanda dengan adik. Di ruang yang sama, kakak bermain masak-masakan dengan segala peran yang ia mainkan sendiri. Sibuk!
Ayah?
Akhir pekan adalah hari istimewa bagi Ayah.😀
Karena bisa tidur siang hehehe..
" Dhek, alhamdulillah sudah adzan," celotehku pada bayi dua bulan itu.
" Ayuks sholat dulu," lanjutku. Sekilas kuliat kakak masih asyik dengan segala perlengkapan masaknya.
Suara adzan terdengar mulai mereda satu persatu.
Ku lanjutkan gurauanku dengan si bayi.
"Bangunin ayah yuk!" Ajakku sekedar bercanda.
" Waktunya sholat Ashar," kataku lagi.
"Kakak aja !" teriak kakak tiba-tiba.
Sontak aku menoleh ke bocah tiga tahun itu.
" Kakak aja yang bangunin Ayah buat sholat," katanya lagi.
Segera dia berlari ke arah kamar menuju kasur ayah berbaring nyenyak.
Terlihat dia berusaha keras membuat ayah bangun dengan segala cara.
" Bunda, ayah gak bangun bangun," ujarnya kesal.
Terlihat dia memang sudah berjuang sekuat tenaga membuat ayah bangkit dari kasurnya hahaha..
Ehm, . .
Ku lirik dari ujung pintu ayahnya memang suka sekali menggoda putri sulungnya itu.
" Oke, ntar bunda bantu bangunin Ayah ya," belum selesai ku akhiri kalimatku. Gadis cilik itu telah berlari menarik tangan Ayah hahaha..
B E R H A S I L !
Ya, begitulah.
Drama menjelang sholat hihihi.
Sejak kecil kakak memang paling perhatian bab sholat. Kartu akhlak, paket dari buku balita berakhlak mulia miliknypun yang paling dia hafal adalah ilustrasi segerombolan anak menggunakan pecil berangkat menuju masjid.
" Taat seperti Rasululloh yang mana Kak?" tebakku saat itu.
Sejak kecil kakak memang paling perhatian bab sholat. Kartu akhlak, paket dari buku balita berakhlak mulia miliknypun yang paling dia hafal adalah ilustrasi segerombolan anak menggunakan pecil berangkat menuju masjid.
" Taat seperti Rasululloh yang mana Kak?" tebakku saat itu.
Dengan sigap dia akan mudah menemukan kartu akhlak itu. Meski ada ditumpukan kartu lain. Tak sulit baginya menemukan kartu itu.
Alhamdulillah.
Tapi ada aja Pe Er nya.
Kakak memang paling bersemangat jika ada adzan buat nyuruh orang sholat hahahhaa.
Dan dia apa ikut sholat?
On No!
Tidak selalu.
Dia akan meminta yang lain segera sholat.
Tapi,...
" Ayo Kak sholat," ajak Ayah.
" Aku gak sholat karena aku masih bermain," elaknya. Atau dengan jawaban yang lain dan serupa.
Ya iya ..😄
Kami memang tak pernah memaksanya melakukan sesuatu yang dia tak mau. Apalagi bab ibadah yang belum wajib baginya. Namun menjadi PR bagi kami untuk memahamkannya.
Alhamdulillah, seiring waktu kakak memang tahu bahwa saat adzan berkumandang maka itu adalah waktunya sholat.
Yang dia tahu, Ayah dan Bunda sholat ketika adzan karena Taat seperti Rasululloh.
Cukup di sini pemahaman kakak.
Bagi kami yang awam. Tentu perlu memberikan pemahaman lebih.
Agak bingung awalnya menjelaskan ke kakak. Apalagi jika harus mengelola menggunakan bahasa yang dia memgerti.
Alhamdulillah, kami mencoba mencari cara. Dan menyediakan buku pintar iman islam di rumah adalah pilihan kami. Seperti buku-buku yang sebelumnya. Ternyata memang cukup efektif untuk kakak dijelaskan tentang apapun melalui kisah, cerita dan gambar dari buku-buku yang ia punya. Karena setelah kami bacakan, dia bisa membuka -buka lagi buku tersebut.
Apalagi, sepaket BPII ini lengkap!
Terdiri dari 5 jilid penjelasan Rukun Islam dan 6 Jilid menerangkan Rukun Iman. Secara tidak langsung anak-anak belajar tentang 11 hal tersebut. Bonusnya, ada banyak kisah, penjabaran gamblang tentang bab yang di bahas, komik bergambar sehingga menyenangkan untuk dibacakan bagi anak-anak.
Eits, tak hanya itu!
Bahasanya yang digunakan mudah sekali dipahami.
Kami sebagai orang tuapun seakan belajar kembali dengan membacakan buku-buku tersebut.
Alhamdulillah wa syukurillah.
Sedikit demi sedikit kakak seakan menemukan " strong why" -nya.
"Kenapa aku harus sholat?"
" Bagaimana tata cara sholat yang baik?"
Terimakasih Sdi Sygma Daya Insani yang sudah menghadirkan buku keren untuk keluarga Indonesia.
Semoga bisa menghadirkan paket buku-buku yang lain.
Membangun fitrah keimanan dan keislaman sejak dini.
Tak hanya sekedar kebiasaan tapi tahu sebab dan alasan.
Bertumbuh bersama ya Kak🥰
#ceritakakakasma
#ceritabundaasma
Posting Komentar
Posting Komentar