Konten [Tampil]
"Jadi mbaknya nulis agar dapat perhatian?" Kata seorang pemateri di salah satu forum blogger yang aku ikuti.
Deg!
Rasanya jleb banget donkz. "Mungkin lebih tepatnya sebuah bentuk keprihatinanku tentang pola asuh anak Mbak," jawabku meski hati dag dig dug.
"Isinya masih gado-gado, tapi tema parenting jauh lebih mendominasi," jawabku saat itu yang sebelumnya aku sampaikan di awal. Aku curhat jika sudah menulis tapi ternyata traffic di blog kok gak naik-naik. Weleh, ternyata dapat komentar makjleb. Eh, tampaknya emang malam itu jadi momen spesial buatku.
Aku ingat betul sesi diskusi itu dan menjadi reminder buat aku jika mulai males nulis. Pasalnya, dulu memang niat membuat blog adalah tentang aku dan caraku mengikat ilmu. Jarang sekali aku menengok statistik blog, asal nulis saja.
Jauh sebelum aku tahu ternyata ngeblog bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Nah, Sobat Hamim di tulisanku kali ini isinya sedikit curcol ya hehehe tapi semoga ada hikmahnya.
Berawal dari hobby dan caraku mengikat ilmu dengan menulis. Beralih jadi seorang content creator dan mendulang cuan. Masya allah, malah jadi kampanye diri dan dikenal sebagai momblogger.
Hihihi, aku sendiri geli dengan sebutan itu. Tapi rupanya sekarang aku jadi lebih nyaman sih disebut sebagai seorang blogger ketimbang penulis hahahaa.
Sayangnya, aku baru menyadari bakat ini setelah usia tak muda lagi. Menulis hanya sebagai bentuk pelarian saat bosan datang. Menulis adalah bagian refreshing-ku di tengah penatnya pekerjaan dan kesibukan.
Yup!
Bisa dibilang menulis hanya aktivitas di sela-sela aktivitas lainnya. Saat kucoba memberanikan diri menulis buku, mengikuti beberapa kompetisi menulis dan kemudian berhasil. Wow, aku gak nyangka.
Di tahun 2019 lagi-lagi aku mengikuti challenge berkisah melalui fb. Aku tulis pengalamanku membaca bersama kakak (putri sulungku). Alhamdulillah, beberapa teman fb juga setia mengikuti hehehe. Tak jarang menanyakan keberadaanku jika sudah lama tak posting hihihi.
Melalui challenge ini juga membawa kami menjadi juara, masya Allah rasanya berkah begitu.
Dan taaraaaa, di saat itulah ceritaku sebagai seorang blogger bermula. Apakah langsung berlabel sebagai "mom blogger". Oh No!
Jelas tidak Sobat, jujur aku bingung mau dibawa kemana blog berbayar ini. Alhamdulillah, aku masih suka menulis tentang seputar keseharianku bersama si kakak, menulis summary kulwap atau webinar, dan keasyikan menulisku makin terwadahilah dengan adanya blog.
Alhamdulillah, di tahun 2021 aku mencoba lebih fokus ke dunia parenting dan membaginya di blog. Jadi begitu Sobat Hamim, secara tidak sengaja aku sudah kampanye hahaha. Kampanye yang tidak disengaja sebagai seorang Momblogger.
Ya Allah, ini karena Allah menutup aibku saja Sobat Hamim. Akupun manusia biasa yang masih butuh banyak belajar. Serius deh!
Dan menurutku ada tiga poin yang coba aku simpulkan, yaitu:
Di era digital semacam ini, orang akan lebih mudah mengenal kita lewat akun media sosial.
Maka, apa yang kita tulis di media sosial maka itulah asumsi pertama seseorang terhadap kita.
Tapi, bukan berarti kita harus selalu tampil baik dan mempesona sehingga lupa bahwa kita juga ada sisi buruknya. Saranku, jadilah dirimu apa adanya. Sebab, saat kamu jadi diri sendiri maka kamu tak perlu bertopeng. Iya tidak?
Untuk poin ini, aku pribadi tak terlalu fokus. Bahkan bisa dibilang sebuah kebetulan. Sebab nama penaku hamimeha, jadi orang banyak mengenalku dengan nama tersebut.
Agar mudah diingat, buatlah yang simpel dan cantumkan di semua akunmu. Agar nama tersebut identik dengan dirimu. Jangan malu berbagi tentang "ilmu" yang kamu dapat. Plus, jangan malu barbagi link tulisan atau postinganmu.
Gak sibuklah sama penilaian orang! Hehehe. Meski itu juga perlu tapi "aura baik" itu akan menarik perhatian kok hihihi. Sekali lagi, teruslah berbuat baik dan menebar kebaikan untuk diri sendiri pun orang lain.
Paling penting lagi, personal branding itu erat kaitannya dengan "Kita ini mau dikenang seperti apa jika sudah tiada nanti?" Gitu sih sederhananya. Iya tidak? Lain-lain mah bonus! Hehee
Oke, jadi begitu Sobat Hamim. Dikenalnya aku sebagai seorang Momblogger karena aku dan caraku berbagi selama ini. Alhamdulillah.
Hobby jadi rezeki. Pekerjaan yang aku lakoni sekarang ini adalah harapanku dulu, hehehe yaitu hobby yang dibayar. Asyikkan!
Sobat Hamim mau coba, yukslah!
Aku dan Caraku Berbagi, Serba-Serbi Mom blogger!
Sobat Hamim jangan sebel membaca ceritaku ya hehhe, aku mau curcol sedikit tapi semoga bisa bermanfaat untuk para Sobat Hamim semua.Berawal dari hobby dan kebiasaan
Sejak kecil aku memang suka sekali menulis. Bahkan aku mengklaim bahwa menulis adalah passion dan jalanku mewujudkan impian.Sayangnya, aku baru menyadari bakat ini setelah usia tak muda lagi. Menulis hanya sebagai bentuk pelarian saat bosan datang. Menulis adalah bagian refreshing-ku di tengah penatnya pekerjaan dan kesibukan.
Yup!
Bisa dibilang menulis hanya aktivitas di sela-sela aktivitas lainnya. Saat kucoba memberanikan diri menulis buku, mengikuti beberapa kompetisi menulis dan kemudian berhasil. Wow, aku gak nyangka.
"Oh ternyata aku bisa nulis keren juga ya, " sorakku dalam hati hehee.Tapi sebelumnya aku memang lebih suka menulis meski juga bisa dibilang aku banyak bicara. Beberapa teman bahkan jadi pengikut setia postinganku di IG saat mengikuti 30 DWC (daywritingchallenge) di tahun 2018.
Di tahun 2019 lagi-lagi aku mengikuti challenge berkisah melalui fb. Aku tulis pengalamanku membaca bersama kakak (putri sulungku). Alhamdulillah, beberapa teman fb juga setia mengikuti hehehe. Tak jarang menanyakan keberadaanku jika sudah lama tak posting hihihi.
Melalui challenge ini juga membawa kami menjadi juara, masya Allah rasanya berkah begitu.
Aku dan Caraku Berbagi
Nah, inilah awalnya Sobat Hamim. Sejak beramanah sebagai seorang ibu aku memang sering memposting seputar parenting. Tak jarang pula mempublish aktivitasku bersama si kakak. Maklum mama baru haha. Berbagi ilmu juga dari apa yang aku baca atau webinar yang aku ikuti.Hebohnya tuh, aku suka berbagi di laman media sosial yang aku punya. Kesannya emang kayak pamer. Padahal niatnya biar ilmu itu tersebar luas saja. Kegiatan pribadi bersama anak untuk dokumentasi pribadi dan berbagi inspirasi. Alhamdulillah, ternyata respon teman-teman baik. Jadi, kebiasaan memposting ini terus aku jalankan.
Beberapa teman juga mengadopsi kegiatan bermain kami. Kemudian ngetag, kadang ada yang share ulang postingan. Tak jarang juga japri buat konsultasi, sok pisan aku mah hahaha. Aku dengan senang hati meladeni, senang bisa berbagi ilmu. Meski tak banyak siapa tahu jadi amal jariyah.
Aku berniat ingin menghidupkan lagi, kabar baiknya ideku disambut dan disupport penuh oleh pasangan halal. Sampai-sampai doi yang paling bersemangat menyulap domain gratisanku jadi berbayar.
Beberapa teman juga mengadopsi kegiatan bermain kami. Kemudian ngetag, kadang ada yang share ulang postingan. Tak jarang juga japri buat konsultasi, sok pisan aku mah hahaha. Aku dengan senang hati meladeni, senang bisa berbagi ilmu. Meski tak banyak siapa tahu jadi amal jariyah.
Melalui ini juga menjadi jalanku diundang beberapa komunitas sebagai pemateri, ceileh! Hehehe. Materi yang aku buat biasanya aku arsipkan juga. Aku kumpulin gitu.Dan teringatlah aku dengan blog yang bersarang macam goa. Di tahun 2020, pas sekali saat itu aku dapat amanah jadi challenge nulis di blog selama 20 hari berturut-turut. Aku tergelitik deh kepikiran sama blog usangku.
Aku berniat ingin menghidupkan lagi, kabar baiknya ideku disambut dan disupport penuh oleh pasangan halal. Sampai-sampai doi yang paling bersemangat menyulap domain gratisanku jadi berbayar.
Dan taaraaaa, di saat itulah ceritaku sebagai seorang blogger bermula. Apakah langsung berlabel sebagai "mom blogger". Oh No!
Jelas tidak Sobat, jujur aku bingung mau dibawa kemana blog berbayar ini. Alhamdulillah, aku masih suka menulis tentang seputar keseharianku bersama si kakak, menulis summary kulwap atau webinar, dan keasyikan menulisku makin terwadahilah dengan adanya blog.
Alhamdulillah, di tahun 2021 aku mencoba lebih fokus ke dunia parenting dan membaginya di blog. Jadi begitu Sobat Hamim, secara tidak sengaja aku sudah kampanye hahaha. Kampanye yang tidak disengaja sebagai seorang Momblogger.
Sejak itu pula, tiap kali aku mengisi materi atau sharing di sebuah forum. Aku perkenalkan diriku sebagai blogger; Mom blogger. Emaknya duo sholihah yang juga ngeblog hehee.
Seputar Mom Blogger!
Alhamdulillah, inspirasiku menulis adalah duo sholihahku. Mereka adalah sumber ide yang tiada habisnya. Love you Kakak Asma dan Adik Kirana.Selain alasan prihatin dengan pola asuh yang selama ini ada. Aku menulis berbagai hal tentang parenting adalah untuk diriku sendiri sih. Namun ada kebahagiaan tersendiri saat bisa membantu orang lain teredukasi oleh tulisan kita.
Tantangannya adalah melawan malas dan terus belajar. Sebab ilmu menjadi orang tua itu buanyak dan luas sekali. Tak kalah penting adalah praktik!Wajib sih buat aku, kalau bisa saat aku menuliskan sesuatu maka sebisa mungkin aku juga mempraktikan atau setidaknya mencoba. Misal tips membuat anak suka membaca buku, tentang sibling rivalry ini aku tulis saat menyiapkan si sulung jadi kakak, dan masih banyak lagi. Pun saat review sesuatu aku upayakan akupun mencobanya, jadi gak asbun (asal bunyi).
Intinya, menjadi seorang influencer ataupun content creator itu bukan sekedar asal kita untung baik dari materi ataupun ketenaran. Melainkan, harus ada prinsip yang juga kita pegang secara pribadi. Hal itu kembali ke pribadi masing-masing.
Hahaha, jelaslah tidak.
Ada banyak tantangan juga dan gak selalu sukses tapi setidaknya ada bekal ilmu. Misal saat menghadapi anak tantrum, saat anak mulai kecanduan gadget, dan lainnya. Saat jadi mom blogger seperti sekarang semua tantangan itu bisa jadi bahan ngonten hahahaa. Tentunya diiringi semangat baca buku dan ikut forum dan komunitas parenting.
Pokonya, pantang menyerah berburu ilmu! Biar ada isi yang bisa dibagi.
Asyikkan!
Tapi orientasinya bukan sekedar ngisi postingan ya, tapi berbagi pengalaman. Baik di media sosial ataupun di blog seperti ini. Jika aku ditanya,pilih blog penuh dengan isi asal nulis atau posting menunggu tulisan yang berisi.
Kalau aku boleh saran sih, idealnya nulis yang isinya daging semua. Namun , jika tidak memungkinkan buat aku pribadi nulis gak harus banyak asal konsisten dan isinya ada sisi edukasinya. Itu poin penting buat aku.
Menulis apapun upayakan tulisanmu ada positif vibes yang bisa diambil oleh pembaca mu. Bahkan curhatanmu sekalipun upayakan ada sisi hikmahnya. Mungkin ini pula yang membuat aku disebut inspiratif bagi sebagian kenalanku. Ceileh, kebas poni hwkaka.
Apakah Momblogger selalu sukses dan lancar saat mengasuh anak?
Hahaha, jelaslah tidak.
Ada banyak tantangan juga dan gak selalu sukses tapi setidaknya ada bekal ilmu. Misal saat menghadapi anak tantrum, saat anak mulai kecanduan gadget, dan lainnya. Saat jadi mom blogger seperti sekarang semua tantangan itu bisa jadi bahan ngonten hahahaa. Tentunya diiringi semangat baca buku dan ikut forum dan komunitas parenting.
Pokonya, pantang menyerah berburu ilmu! Biar ada isi yang bisa dibagi.
Asyikkan!
Tapi orientasinya bukan sekedar ngisi postingan ya, tapi berbagi pengalaman. Baik di media sosial ataupun di blog seperti ini. Jika aku ditanya,pilih blog penuh dengan isi asal nulis atau posting menunggu tulisan yang berisi.
Kalau aku boleh saran sih, idealnya nulis yang isinya daging semua. Namun , jika tidak memungkinkan buat aku pribadi nulis gak harus banyak asal konsisten dan isinya ada sisi edukasinya. Itu poin penting buat aku.
Menulis apapun upayakan tulisanmu ada positif vibes yang bisa diambil oleh pembaca mu. Bahkan curhatanmu sekalipun upayakan ada sisi hikmahnya. Mungkin ini pula yang membuat aku disebut inspiratif bagi sebagian kenalanku. Ceileh, kebas poni hwkaka.
Ya Allah, ini karena Allah menutup aibku saja Sobat Hamim. Akupun manusia biasa yang masih butuh banyak belajar. Serius deh!
Tips memunculkan personal branding ala Hamim
Oke Sobat Hamim, jadi setelah panjang lebar di atas. Alasan orang beberapa kali menawari aku jadi pemateri atau sekedar berbagi di komunitas mereka "kampanye diri" atau personal branding yang aku lakukan meski tanpa sengaja dulunya.Dan menurutku ada tiga poin yang coba aku simpulkan, yaitu:
Pertama, Perhatikan isi media sosialmu.
Di era digital semacam ini, orang akan lebih mudah mengenal kita lewat akun media sosial.
Maka, apa yang kita tulis di media sosial maka itulah asumsi pertama seseorang terhadap kita.
Tapi, bukan berarti kita harus selalu tampil baik dan mempesona sehingga lupa bahwa kita juga ada sisi buruknya. Saranku, jadilah dirimu apa adanya. Sebab, saat kamu jadi diri sendiri maka kamu tak perlu bertopeng. Iya tidak?
kedua, Buatlah nama yang konsisten dan mudah diingat
Untuk poin ini, aku pribadi tak terlalu fokus. Bahkan bisa dibilang sebuah kebetulan. Sebab nama penaku hamimeha, jadi orang banyak mengenalku dengan nama tersebut.
Agar mudah diingat, buatlah yang simpel dan cantumkan di semua akunmu. Agar nama tersebut identik dengan dirimu. Jangan malu berbagi tentang "ilmu" yang kamu dapat. Plus, jangan malu barbagi link tulisan atau postinganmu.
Agar apa? Agar banyak yang baca juga.
Nah, ini penting sih. Agar kita bisa dikenal bukan karena sekedar viral tapi ada sesuatunya. Di era sekarang, orang-orang berlomba-lomba untuk viral meski melakukan hal yang tak patut sekalipun. Meski akhirnya, emang jadi terkenal, diundang jadi guest star bahkan artis atau duta dadakan.
Tapi please deh!
Kita gak mau seperti itu kan, berdasarkan pada khoirunnas anfauhum linnas sebaiknya kita pegang prinsip itu ya. Setidaknya kalau tidak dikenal di tataran manusia maka kita akan dikenal di tataran penduduk langit. Aamiin. Sebab kebaikan itu jika disampaikan dari hati sampainya ke hati juga.
Kita belajar dari kisah pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan, masih ingat gak? Masya Allah banget kan!
Ketiga, berikan positif vibe di setiap hal dan keunikan yang khas kamu
Nah, ini penting sih. Agar kita bisa dikenal bukan karena sekedar viral tapi ada sesuatunya. Di era sekarang, orang-orang berlomba-lomba untuk viral meski melakukan hal yang tak patut sekalipun. Meski akhirnya, emang jadi terkenal, diundang jadi guest star bahkan artis atau duta dadakan.
Tapi please deh!
Kita gak mau seperti itu kan, berdasarkan pada khoirunnas anfauhum linnas sebaiknya kita pegang prinsip itu ya. Setidaknya kalau tidak dikenal di tataran manusia maka kita akan dikenal di tataran penduduk langit. Aamiin. Sebab kebaikan itu jika disampaikan dari hati sampainya ke hati juga.
Kita belajar dari kisah pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan, masih ingat gak? Masya Allah banget kan!
Di saat beliau tiada ternyata kebaikannya senantiasa membekas di hati manusia-manusia sekitarnya. Viral kebaikan beliau semasa hidup.
Gak sibuklah sama penilaian orang! Hehehe. Meski itu juga perlu tapi "aura baik" itu akan menarik perhatian kok hihihi. Sekali lagi, teruslah berbuat baik dan menebar kebaikan untuk diri sendiri pun orang lain.
Paling penting lagi, personal branding itu erat kaitannya dengan "Kita ini mau dikenang seperti apa jika sudah tiada nanti?" Gitu sih sederhananya. Iya tidak? Lain-lain mah bonus! Hehee
Oke, jadi begitu Sobat Hamim. Dikenalnya aku sebagai seorang Momblogger karena aku dan caraku berbagi selama ini. Alhamdulillah.
Hobby jadi rezeki. Pekerjaan yang aku lakoni sekarang ini adalah harapanku dulu, hehehe yaitu hobby yang dibayar. Asyikkan!
Temukan Big Why-mu dan Juts Do It!
Pelajaran yang paling mengena selama menjadi dunia para blogger adalah konsistensi. Jadi selama kiyta konsisten dengan goals yang akan kita capai maka akan ada jalan yang mengantar jita kesana.
Tak kalah pentingnya adalah orientasi kita harus ada valuenya ya, baik untuk kita pribadi dan sekitar kita nantinya. Biasanya ini akan menjadi motor bagi kita agar terus bersemangat. Meksipun tidak ada nilai ekonominya namun ada value kebermanfaatan yang membuat kita mengambil peran kebaikan.
Sobat Hamim mau coba, yukslah!
Yeeaaay, alhamdulillah dri niat berbagi eh jadi pundi2..meski di satu sisi jdi godaan bgt nih buat ngelurusin niat yg dlu
BalasHapusHampir sama soalnya mba dgn kisah ngeblog ku..moga kita semua istiqomah yaa
wah masya allah, aamiin. tapi mbak iva keren ah jauh lebih kece di dunia ginian hihihi. aku harus banyak belajar dai mbak iva
HapusMasyaa Allah keren2 deh duo emak di atas konsisten bikin content di ig juga
BalasHapusEh ada yang ulang tahun ya hari ini 😍
Ah, mbak Manda nih. Jadi pada tahu huhuhu...
HapusMasya Allah maturnuwn y mbak. Sehat selalu. Bahagia dan berkah buat semua.
Peluk online..
Niat yg tulus mengantarkan hobi jadi cuan ya mbak, terus bergerak jangan sampai lengah utk berbagi ya mbak ,,,, keren. Ditunggu channel yutubnya hhhe
BalasHapusAamiin, insya Allah mbak Semangat terus bergerak menerbar kebaikan
HapusDari sekian banyak tulisan mbak hamim yang aku baca intinya 1, dan ini selalu aku jadi kan motivasi ku, "berbagai dan bermanfaat"
BalasHapusMakasih ya mba.. Semakin kenal mba hamim, aku semakin belajar untuk bisa berbagi dan dapat bermanfaat untuk semua :))
Masya Allah Uwwuuunya hehehe.. doakan dalam kondisi niat yang selalu lurus ya dhek dirimu juga
HapusMbak, relate banget aku baca ini. Lumayan 11 12 nih. Lebih nyaman dibilang bloger ketimbang writer wkwk. Semoga niat ini tetap terjaga buat mengikat ilmu dan berbagi ya ;) semova berkah aamiin
BalasHapusAh, kkta sehati ya hwkakakaka.
HapusPadahal dulu seringkali lebih suka disebut penulis jadi blogger menulis otomatis ikutan ya
Keren banget mba Hamim.. Tambah satu nih fans blognya mba Hamim, yaitu diriku.. Hihii,,
BalasHapusMasya Allah mbak Fadmala.... duh jadi malu nih.
HapusEmak2 squad blohspedia coaching 2 mah keren2. Inspiratip smuaa
Pan kapan shating di komunitas aku ya mbak tentang parenting, pengen ngilmu sama mba Hamim. Keren euy. Satu yang ku lihat branding ya pas buat mba Hamim adalah jujur apa adanya, dah ga neko2 orangnya. Kalo blognya yang biru2 itu punya mba Hamim kutahu.
BalasHapusMasya Allah momqueen.. siap atuh. Atur jadwal aja hihihi
HapusWalah aq juga awalnya niat berbagi mba hamim.. jadi kuatir nanti klo sudh menghasilkan (wkwkwkek kepedean) ,, tapi smoga Allah selalu jaga niat kita ya..aamiin
BalasHapusAamiin aamiin betul mbak Mya itu harus selalu diingat dan terpatri dalam hati. Love love
HapusKeren mbak, lanjutkan niat berbagi dengan cara mbak yang tanpa embel-embel apapun. Ketulusan seorang mbak Hamim justru bisa jadi brand yang kuat lo... Ayo kembangkan
BalasHapusMasya Allah dokter.
HapusMaturnuwn sanget. Bismillah pun dg dokter yang luarbiasa di yengah kesibukan profesi sebagai seoramg dokter masih menyempaykan belajar ngeblog dg niat yang tak kalah mulia.
Keren
Wah, ternyata passion yang terfasilitasi dengan benar dan terarah bisa jd personal branding juga ya, mb. Mantab jiwa mb Hamim. Sudah berhasil mengenal, memahami dan menyelami diri. Lanjutkan mb!
BalasHapusUhuyyy hehehe
HapusKenali dirimi lejitkan potensimu.
Masya Allah semoga senantiasa semangat terus berkarya y mbak
Ada satu ilmu yg saya dapet,,,
BalasHapusTidak perlu banyak dan panjang,,tapi cukup Sedikit dan pendek yang penting bernilai positif dan bermanfaat bagi org lain...
Sukses terus nulisnya
Masya Allah.. semangat berkarya pak sukses buat jenengan juga
Hapus
BalasHapusMenulis sambil menjalankan profesi bukan urusan yang mudah, konsisten tanpa merasa terbebani bukan perkara yang enteng.
Maju terus ya mbak..
Siap semangat! Semoga niat di awal senantiasa terjaga
HapusMasyaallah kerem. Bener bener menginspirasi loh ceritanya. Seneng ya bisa menjalankan hobi yang di bayar. Hehe
BalasHapusAlhamdulillah.. mbak chairina juga keren . Saya mengikuti akun IG Mbak juha inspiring lho.. masya Allah
HapusMemang banyak sekali ya jalan buat berbagi, saya suka dg baimana mbak menjalakannya sangat inspiring. Pantang menyerah berburu ilmu ya kak,,
BalasHapusInggih dan hikmah pandemi ini aktivitas menulis jadi lebih intens membuang bosan
HapusMom, keren sekali pencapaiannya, ahh aku seneng pernah kenal sama Mom Hamim :D yoshhh menjaga api semangat dan kosisten itu memang susyah ya Mom :D. Semoga aku ketularan semangat Mom yang kontennya keren dan inspiring :D
BalasHapusMasya allah ini karena orang2 di sekitar aku juga semnagatnya luarbiasa mbk makanya nular macam mbak arsy ini.. lope lope pokoknya sama squad blogspediacoaching batch2
HapusMba Hamim emang keren deh, masya Allah. Udah sharing dan jadi narsum kemana-mana.. Duh pengen banget belajar.
BalasHapusBtw salam sayang untuk duo sholihah kaka Asma dan adik Kirana, MasyaAllah cantik.
Masya Allah ..mbak yuni ih bikin helmku g muat nih lho hahjaa.
HapusMomqueen juga kece abis kreatif g sekedar dalam tulisan tapi bebikinan juga. Masya Allah multitalent ih.
Publik jalan domestik aman hehhe
Makasih tante, ntar disampaikn ke duo sholihah dapat say hello dari tante cantim yg jauh tinggalnya hehehe
Wow kisah yang inspiratif sekali kk. Trims sudah berbagi pengalaman utk nyubi kek saya
BalasHapusAllohu Akbar.
HapusBiidznillah mbak. Allah yang memampukan dan menggerakan. Semoga istiqomah dalam niat y mbak.
Menghebat da bertumbuh dg cara masing2.
MasyaAllah memotivasiku di pagi hari untuk terus menggali passion menulis.
BalasHapusterima kasih telah menebarkan semangatnya mba Hamim.
Masya Allah alhamdulillah..
HapusDuh orang keren mah yang nularin semangatnya duluan ke cupu yang pemula macam diriku ini.
Semoga kita terus popduktif dalam karya y mbak.aamiin
Masya Allah tetap produktif walau di rumah aja
BalasHapusMasya Allah iya mbak. Alhamdulillah...berkah pandemi mungkin ya dibalik banyaknya musibah yang ada
HapusKeren kak ;) mudah-mudahan kita selalu bisa membagikan hal yg bermanfaat ya buat banyak orang ;)
BalasHapusselesai membaca tulisannya, sangat inspiring dengan produktivitasnya saat pandemi ini. Keren apalagi keluarin buku hehe..
BalasHapusHai sesama pencinta biru, wkwk. Ini mah jam terbangnya mulai padat merayap. Keep inspiring yaaks. Btw, aku juga lebih senang disebut sebagai blogger daripada penulis, soalnya kalau penulis di bayanganku tuh lebih ke nerbitin buku. Sementara aku belum punya buku solo, jadi suka nggak pede dipanggil penulis. Mana teknik nulisnya suka-suka, masih banyak nggak benernya, wkwk.
BalasHapusWah, tulisannya lengkap dan panjang. Penulis atau Blogger, sama-sama mulia. Blogger pun aslinya juga penulis, hanya menggunakan blog sebagai platformnya.
BalasHapusselain banyak nulis, kudu banyak baca juga, hehe. aku sampe skrg blm bs branding sih, masih gaje. yg penting tujuan nulisnya dah dapet
BalasHapussaya malah suka tulisan curhat, karena berasa lebih bernyawa ^^
BalasHapusdi dunia maya banyak tulisan, dan tulisan blogger sangat khas
ada curhat pengalaman, dan opini
hihihi sebagai blogger, saya membela korps dong :D
Idem kak. Aku mulai menulis blog karena niatnya berbagi, dan kalau di belakangnya ada rezeki dari blog aku anggap bonus aja. Jadi nulisnya nothing to loose.
BalasHapusSemangat ngonten mbak, dari sharing bisa jadi ladang jariyah
BalasHapusThanks for the positive vibes, kak Hamim. Jadi semakin semangat untuk berkarya dan mengisi blog dan media sosial dengan konten positif
BalasHapusMantep banget nih mba, semoga sukse selalu ya. Bener nih ketika ingin berbagi, penting juga memperhatikan akun sosial media juga ya mba dan isi dengan konten positif.
BalasHapusBerawal dari hal kecil bisa terus berbagi ya,Mba. Menyenangkan sekali ketika sudah bisa menghasilkan beragam karya,tentunya harus bisa melawan malas untuk bisa menciptakan sesuatu bermanfaat nih.
BalasHapusSaya suka dan sepakat, yang terpenting berbagi. Persoalan perspektif bermanfaat atau tidak tulisan kita, kita serahkan kepada pembaca. Tapi insya allah jika menulis dengan niat dan hati yang ikhlas untuk berbagi, pembaca pun akan menemukan kesenangannya sendiri.
BalasHapusKeren. Harus belajar nih aku dari mbak soal berbagi. Huhu aku kayaknya masih minim banget. 😁
BalasHapuskeren nih, mbak sudah punya branding sendiri. aku sampai sekarang masih nggak tahu branding blogku apa. hihi. pengen sebagai working mom tapi jarang banget nulis tentang dunia kerja. mau parenting apalagi masih banyak banget kurangnya. heu
BalasHapusHalo mbak Hami, salam kenal. Salut deh mbak bisa konsisten ngeblog dan punya personal branding. Aku jadi belajar nih supaya bisa berbagi dengan cara yang sama
BalasHapusIntinya konsisten ya Mbak sehingga kita mendapatkan branding sesuai diri kita yang sebenarnya. Proses berbagi seperti ini pasti sangat menyenangkan, selain orang mdnapat manfaatnya kita juga yang punya diri bisa jadi lebih bahagia.
BalasHapusSalut dengan semangat dan kegigihannya. Insya Allah tulisan ini sangat memotivasi. Keep Istiqamah.
BalasHapusAlhamdulillaah ya Mbak dari niat awal ingin berbagi pengalaman seputar pengasuhan anak hingga akhirnya bisa dikenal sebagai momblogger yang produktif dan menghasilkan cuan. Saya juga senang dengan passion saya di dunia blog.
BalasHapusSeru juga perjalanan membangun branding diri. Sekarang jadi blogger rujukan parenting. Sukses InsyaAllah. Semoga blog ini jadi jalan kebaikan.
BalasHapus* Idrus Gorontalo | Ayah Azizah
Yah, benar nih tulisan gado2, aku bacanya jadi bingung sendiri, hehehhe. Semangat ya mom Blogger. Semangat menginpirasi banyak orang. Semangat
BalasHapusNulis berdasarkan pengalaman itu menyenangkan, inspirasi dari anak itu malah asyik, enggak jauh2 modelnya heheh
BalasHapussejak aku menyadari kalau aku bakat nulis cerpen waktu SMP, dari sana aku udah kepengen terjun di dunia jurnalistik, dan sekarang tetep bisa nyalurin nulis lewat blog
BalasHapussemangat terus mba