Konten [Tampil]
Hai hai Sobat Hamim!
Semoga dalam kondisi sehat ya. Pandemi memang menguras energi. Tampaknya tak hanya orang dewasa yang mulai bosan. Melainkan anak-anak juga.
Atau bahkan bisa jadi sudah mulai kehabisan ide untuk membuat mereka betah di rumah. Nah, kali ini aku mau berbagi nih Sobat Hamim. Satu ide aktivitas yang bisa dilakukan di rumah dan disukai anak-anak.
Yup!
Mendongeng. Beberapa waktu lalu aku mendapat tugas ikut sebuah webinar. Di sana aku belajar mendongeng asyik kala pandemi mengusik. Wah, bisa banget dipraktikin di rumah lho.
Bersiap jadi pendongeng ala-ala yak.
Seputar Webinar Mendongeng Asyik Kala Pandemi Mengusik
FYI, webinar yang aku ikuti ini penyelenggaranya adalah komunitas kepenulisan Forum Lingkar Pena. Pasalnya, webinar adalah satu rangkaian dari Musyawarah Nasional mereka yang ke-5.Pemateri dari webinar ini juga bukan sembarang pendongeng lho. Ada Kak Dewi Amora yang sudah malang melintang di dunia perdongengan. Tak sedikit pula menjadi juara dan juri di bidang ini.
Duh, pokoknya aku merasa bersyukur berkesempatan hadir di acara tersebut. Ada banyak tips yang aplikatif banget. Jadi tahu caranya mendongeng asyik.
Wah yuks yuks kita mulai saja ya ulasannya!
Apa itu Dongeng?
Menurut KBBI, dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh): anak-anak gemar mendengarkan -- Seribu Satu Malam; 2 ki perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar: uraian yang panjang itu dianggapnya hanya -- belaka;
-- sasakala cerita zaman dahulu (seperti cerita para dewa.
Kak Dewi pun memberikan penjelasan, bahwa istilah dongeng menurut beberapa pelaku seni memberi pengertian dongeng sebagai berikut:
Dong-ing
" Dong" artinya mengerti atau paham.
"Ing" artinya dalam.
Jadi dong-ing artinya seseorang yang menyampaikan cerita berharap agar pendengarnya memahami pesan yang disampaikan.
Selain itu ada arti lain, dongeng diambil dari kata "dungO-ing".
Maknanya seseorang yang menyampaikan cerita dengan menyisipka doa terbaik bagi pendengarnya.
Jika diamati kedua istilah di atas ini berasal dari kata dalam Bahasa Jawa. Apa karena Kak Dewi orang Jawa ya hehehe.
Nah lanjut ke pertanyaan yang sering muncul nih!
Apa beda bercerita, mendongeng, dan berkisah?
Tara, aku pun kadang juga masih bingung hehehe. Tapi melalui webinar aku belajar nih. Ternyata, bercerita, mendongeng, dan berkisah itu ada poin yang krusial berbeda. Apa itu pada apa yang cerita yang dibawakan.
Yuks kita simak makna masing-masing!
Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis baik dari kejadian tidak nyata (fiksi) atau nyata (non fiksi). Bercerita artinya penyampaian cerita dengan cara bertutur.
Ternyata, ada dua konsep dasar dalam bercerita yaitu "dengarkan kata-kataku, bayangkan dalam benakmu". Wah betul juga ya!Sedangkan mendongeng adalah menceritakan dongeng. Definisi dongeng bisa juga adalah hasil karya rekayasa imajinatif penulis yang jalan ceritanya sederhana dan tidak benar-benar terjadi.
Beda lagi dengan kisah, kisah memiliki arti menurut KBBI adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dan sebagainya dalam kehidupan seseorang dan sebagainya. Sehingga berkisah artinya bercerita tentang.
Untuk berkisah sendiri dalam Al quran ada penjelasannta tersendiri dalam Q.S Yusuf (12): 111 Allah berfirman:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.(QS.12:111)
Sebab berdasarkan etimologinya Kak Dewi selaku pemateri memberikan penjelasan bahwa kisah berasal dari bahasa Arab yang artinya mengikuti jejak atau berita yang berurutan.
Wah jelas banget ya! Akan lebih jelas jika melihat infografis di bawah ini:
Dongeng dan Kisah pastilah cerita, tapi cerita belum tentu keduanya.Wow panjang juga ya penjelasanya. Tapi jadi paham atau makin buram nih Sobat Hamim?
Kita lanjut praktik yuks. Bagaimana tips mendongeng Asyik?
Belajar Mendongeng Asyik Kala Pandemi Mengusik Bersama FLP
Ya iya, seperti aku tuliskan di atas. Bahwa pemateri webinarnya ini merupakan praktisi di dunia perdongengan. Jadi makin beliau mengurai hal-hal teknis di lapangan.
Nah, ini kan yang kita butuhkan setelah mengetahui definisi masing-masing. Secara praktik sebenarnya mendongeng, bercerita, ataupun berkisah sama. Tapi untuk apa yang disampaikan adalah bentuk cerita.
Langkah membuat cerita sendiri untuk mendongeng:
Apakah bisa cerita dibuat sendiri. Jawabannya adalah sangat bisa. Nih ikuti langkah berikut:
Pertama, kita harus memahami bahwa cerita itu disampaikan dengan cara bercerita, mendongeng, ataupun berkisah memiliki banyak manfaat untuk anak maupun hubungan orang tua dan anak.
Jadi, mengingat hal tersebut maka hempaskan rasa malas untuk bercerita ya Sobat Hamim.
Kedua, temukan hal menarik di sekitar anak. Tentunya untuk memikat anak menikmati cerita kita nanti.
Ketiga, dialogkan hal yang menarik itu. Kosa kata bahasa lisan memang lebih mudah dipahami oleh anak.
Keempat, cari referensi. Saat membuat cerita agar lebih menarik maka perkaya referensi baik bacaan atau kejadian.
Kelima, jika bahannya sudah cukup maka segeralah rangkai cerita tersebut. Segera!
Keenam, tetap perhatikan isi cerita yang akan kita buat. Penting untuk diingat bahwa cerita kita harus mengundang muatan positif terlebih jika Sobat Hamim seorang muslim maka nilai -nilai Islami juga bisa dimasukkan dalam cerita.
Ketujuh, tentukan tokoh, setting, konfliknya apa, dan bagaimana menyelesaikannya. Sobat Hamim bisa kok membuat cerita anak sendiri.
Mudah bukan membuat cerita? Semua bisa apalagi jika sudah menjadi orang tua. Dunia anak adalah bahan dan sumber ide untuk membuat cerita. Inilah salah satu yang membuat dongeng menjadi asyik. Sebab ceritanya dekat dengan kehidupan sehari-harinya.
Tips Mendongeng Asyik
Wah, sampailah pada praktiknya. Kak Dewi selaku pemateri sangat lengkap dan jelas lho saat membawakan materi. Tak hanya itu, sesekali beliau juga memberi contoh. Kami sebagai peserta jadi bisa membayangkan bagaimana saat mempraktikkan nanti.Apa saja tips mendongeng asyik kala pandemi mengusik ini?
Kedua, kuasai isinya. Tema, tokoh, alur, bahkan settingnya.
Ketiga, kuasai beberapa karakter suara. Saat bercerita Sobat Hamim akan lebih mudah jika tokohnya lebih dari satu. Ini akan menjadi daya tarik sendiri.
Keempat, kuasai ekspresi. Nah, ini penting ya. Bedanya kalau bertutur dengan lisan ini adalah tampak jelasnya ekspresi wajah kita. Sebab saat bercerita sebaiknya membangun interaksi emosional dengan pendengar melalui ekspresi kita.
Artinya expresikan cerita yang kita sampaikan agar lebih hidup.Kelima, pastikan bahwa sejak awal Sobat Hamim yang akan mendongeng ataupun berkisah bisa mencuri perhatian anak.
Bagaimana caranya? Bisa dengan menyanyi, dengan tiruan bunyi misal tok tok tok suara ketukan pintu, atau lainnya.
Keenam, jangan ragu untuk improvisasi dalam setiap situasi atau kondisi. Buat anak-anak nyaman mendengarkan cerita kita. Ini penting ya, sebab audien kita ini anak-anak jadi pandai-pandailah membaca keadaan hehehe.
Terakhir, dialogkan kembali nilai yang didapat oleh anak setelah bercerita. Interaktif merupakan kunci juga agar nuansa bercerita kita berjalan dua arah. Selain itu bisa dijadikan tolak ukur sejauh apa pendengar kita memahami atau minimal menangkap apa yang kita ceritakan.
Wah alhamdulillah, bisa nih Sobat Hamim praktik jadi pendongeng di rumah. Kalau kata Kak Dewi, "Buatlah panggung sendiri di rumahmu."
Artinya, kita bisa jadi pendongeng ala-ala di rumah kita. Siapa pendengarnya? Bisa kita sendiri. Dengan praktik depan cermin. Bisa juga melibatkan anggota keluarga di rumah. Dan tentu bagi Sobat Hamim yang masih punya anak balita.
Alhamdulillah, selesai nih aku bagikan oleh-oleh belajar mendongeng asyik kala pandemi mengusik. Pandemi memang jadi ujian kesabaran untuk kita namun hikmahnya kita jadi dipaksa untuk cepat beradaptasi dan kreatif.
Fyi, lagi ada lomba mendongeng yang diadakan oleh FLP lho. Ikutan yuks! Semangat menjadi pendongeng hebat!
Salam Hangat,
Surabaya, 9 Sept 2021
Salam Hangat,
Surabaya, 9 Sept 2021
Mendongeng memang butuh kreativitas ya, mbak, hihi.. terutama perbedaan suara karakternya plus ekspresi juga kali ya, haha..
BalasHapus
BalasHapusTernyata kita bisa juga membuat dongeng sendiri sesuai dengan pesan yang ingin kita sampaikan,
Setelah setiap hari didongengkan, skrg anakku lg hobi sekali membuat dongeng hasil imajinasinya dia sendiri.emang seseru itu yaa menciptakan cerita dgn imajinasi tuh.
BalasHapusAku baru tau arti dongen dari sini. Wah mind blowing bgt. Anyway, dongeng ini need effort lebih kadang, karena butuh properti, intonasi n nada yg beda2, dll. Makanya keren banget untuk para pendongeng. Aku aja sampai skg masih suka liat perform para pendongeng, kqya dibawa ke dunia lain :')
BalasHapusSaya masih tahap penikmat dongeng hehehe...
BalasHapusSelalu suka sama cerita-cerita dongeng nih, jadi inget masa kecil dulu, hehe..
BalasHapusHehehe seru ya. Apalagi kalau punya anak 7 tahun yanh sudah bisa minta didongengin
BalasHapusEh baru tahu kalau dongeng itu ternyata bisa juga bermakna dungo-ing kmwkmwkmk. Selalu suka lihat Ibu yang pinter banget dongeng buat anaknya, berasa sayang banget gitu
BalasHapusMba hamiimmm <3 haha aku ini pandaaai bercerita kata suamiku tp ngga pandai mendongeng kwkw, katanya kalo ada dongeng aku selalu protes, ngga realistis, kayak otomatis gitu, padahal penting banget buat anak2 kaan untuk imajinasi mereka. Aku perlu terapkan tipsnya nihh dari sini, thankyou tulisannya mba <3
BalasHapuswaaa seru yaaa :) apalagi dongeng Indonesia itu maknanya dalam banget, semenjak punya anak jadi tau lagi dongeng-dongeng daerah gitu hehe..
BalasHapusjaman kecil jarang didongengin aku hehehe, gak punya buku dongeng juga mba hamim, jadi sekarang suka banget baca buku cerita anak saya.Makasih ulasan lengkapnya mbak
BalasHapusaku kecil ga pernah didongengin, sampe skrg juga ga bisa mendongeng, pdhal pengen juga nnti klo dah punya anak bisa ndongeng buat si kecil :(
BalasHapus