Konten [Tampil]
Sumber stres ibu rumah tangga? Memangnya ibu rumah tangga bisa stres ya? Kan hanya menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengurus anak saja. Apakah ada tekanan mental selama itu?
Eits, pekerjaan rumah dan mengurus anak itu bukan "hanya". Tapi pekerjaan yang melelahkan juga. Aktivitasnya melebih jam kerja pada umumnya, ibu rumah tangga 1x24 jam harus dalam kondisi ON.
Sehingga ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah rentan mengalami stres. Hal ini nyaris sama dengan kondisi perempuan pasca melahirkan.
Bukanlah perkara yang mudah untuk mengatur rumah tangga sambil merawat anak-anak kecil, mengatur situasi rumah tangga. Aktivitas tersebut membutuhkan kesehatan fisik yang prima dan jjuga mental yang stabil.
Sepanjang waktu dedikasi ibu rumah tangga digunakan untuk mengurus rumah tangga, baik anak maupun suami. Dan hal tersebut membuat ibu rumah tangga mengabaikan kebutuhannya sendiri. Hal inilah yang membuat ibu rumah tangga kurang menghargai dirinya sendiri. Akibatnya rentan mengalami stres.
Apakah itu saja? Tentu tidak Sobat Hamim, yuks sumber stres ibu rumah tangga yang lain!
Mengenal Stres
Sebelum kita mengulas detail apa saja sumber stres ibu rumah tangga. Perlu kita ketahui apa itu stres dan gejalanya agar kita lebih aware pada diri sendiri jika muncul tanda-tanda mengalami stres.
Apa itu Stres?
Menurut KBBI, stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar; ketegangan. Sedangkan stres menurut ahlinya, dilansir dari alodokter.com adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan.
Yup! Kira-kira berdasarkan definisi di atas maka bisa disederhanakan stres muncul atas
Bagaimana kita bereaksi atas suatu hal. Bukankah demikian?
Semisal kita sedang menghadapi dateline kerjaan sedang waktu terbatas. Saat kita tak bisa membagi waktu dengan kerjaan yang belum terselesaikan maka ini bisa memicu stres.
Pun dengan ibu rumah tangga, waktu 24 jam kerjanya bisa sejak bangun tidur hingga tidur lagi. Belum lagi jika anak sakit, pekerjaan rumah menumpuk, dan nyinyiran orang serta lain sebagainya hal-hal tersebut bisa memicu stress.
a. Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut adalah respon tubuh terhadap ancaman tertentu, tantangan atau ketakutan. Respons stres akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat menimbulkan gemetaran.
b. Stres kronis
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan efeknya lebih panjang dan lebih berbahaya.
Semisal kita sedang menghadapi dateline kerjaan sedang waktu terbatas. Saat kita tak bisa membagi waktu dengan kerjaan yang belum terselesaikan maka ini bisa memicu stres.
Pun dengan ibu rumah tangga, waktu 24 jam kerjanya bisa sejak bangun tidur hingga tidur lagi. Belum lagi jika anak sakit, pekerjaan rumah menumpuk, dan nyinyiran orang serta lain sebagainya hal-hal tersebut bisa memicu stress.
Jenis-jenis stres
Dalam sebuah kajian ilmiah yang aku baca. Umumnya stres digolongkan dalam dua jenis yaitu:a. Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut adalah respon tubuh terhadap ancaman tertentu, tantangan atau ketakutan. Respons stres akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat menimbulkan gemetaran.
b. Stres kronis
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan efeknya lebih panjang dan lebih berbahaya.
Gejala Stres
Agar kita lebih aware dengan kondisi diri yang mungkin merasakan tanda adanya gejala stres maka perlu juga aku paparkan di bawah ini:a. Stres Ringan
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi stres ringan berlangsung beberapa menit atau jam saja.
Ciri-ciri stres ringan yaitu semangat meningkat, penglihatan tajam, energy meningkat namun cadangan energinya menurun, kemampuan menyelesaikan pelajaran meningkat, sering merasa letih tanpa sebab, kadang- kadang terdapat gangguan sistem seperti pencernaan, otak, perasaan tidak santai.
Melihat dari ciri ini tampaknya aku sering mengalami stres ringan hwkakkaa. Eits, namun ada sisi positif dari sisi stres lho!
Stres ringan berguna karena dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lbih tangguh menghadapi tantangan hidup.
Bahkan dalam kehidupan berumah tangga stres bisa melahirkan penerimaan diri terhadap pasangan dan keluarg.
Dampaknya hal ini dapat mewujudkan keluarga harmonis.
b. Stres Sedang
Stres sedang berlangsung lebih lama daripada stress ringan. Penyebab stres sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak yang sakit, atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga.
Ciri-ciri stres sedang yaitu sakit perut, mules, otot-otot terasa tengang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa ringan.
c. Stres Berat
Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan, seperti perselisihan perkawinan secara terus menerus, kesulitan financial yang berlangsung lama karena tidak ada perbaikan, berpisah dengan keluarga, berpindah tempat tinggal mempunyai penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik, psikologis sosial pada usia lanjut.
Ciri-ciri stres berat yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, negatifistic, penurunan konsentrasi, takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat perasaan takut meningkat.
Sobat Hamim sudah menyimak apa itu stres, jenis, dan gejalanya. Sslanjutnya kita akan menemukan akar masalah.
Solusi bisa didapatkan jika kita tahu sebab masalahnya. Sehingga, hal utama yang perlu kita lakukan adalah menganalisa sebab-sebab terjadinya stres pada ibu rumah tangga. Kita bisa menyebutnya sumber stres.
Aku pun melakukan hal tersebut kok Sobat Hamim. Aku melakukan tiga langkah untuk mengetahui sumber stresku.
Pertama, aku mengingat dalam kondisi apa aku bisa stres. Misal saat mulai mendekati masa haid atau PMS, kerjaan menumpuk, dan juga beberapa kali jika ada selisih paham dengan seseorang baik pasangan ataupun orang lain.
Intinya kita mengingat waktu munculnya stres kita.
Kedua, minta feedback orang terdekat. Nah, jangan gengsi untuk meminta pendapat orang terdekat atas sikap tidak biasa yang mungkin kita lakukan. Apalagi jika dilakukan saat stres.
Ini akan sangat membantu, sebab dukungan dari orang sekitar bisa mengurangi tingkat stres lho! Ibu rumah tangga itu juga manusia biasa. Bisa lelah, bisa merasakan berbagai emosi. Jadi, tak apa jika kita menyampaikan jika tidak sedang baik-baik
Ketiga, peka terhadap gejalanya. Jadi, stres itu bisa kita rasakan dengan mengetahui tanda-tandanya. Gejala stres ringan hingga berat sudah aku tulis di atas ya.
Nah kan dari tiga langkah tersebut aku mengenali sumber stresku. Jadi apa yang penyebab stres ibu rumah tangga itu?
b. Stres Sedang
Stres sedang berlangsung lebih lama daripada stress ringan. Penyebab stres sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak yang sakit, atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga.
Ciri-ciri stres sedang yaitu sakit perut, mules, otot-otot terasa tengang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa ringan.
c. Stres Berat
Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan, seperti perselisihan perkawinan secara terus menerus, kesulitan financial yang berlangsung lama karena tidak ada perbaikan, berpisah dengan keluarga, berpindah tempat tinggal mempunyai penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik, psikologis sosial pada usia lanjut.
Ciri-ciri stres berat yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, negatifistic, penurunan konsentrasi, takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat perasaan takut meningkat.
Sumber stres ibu rumah tangga
Yup!Sobat Hamim sudah menyimak apa itu stres, jenis, dan gejalanya. Sslanjutnya kita akan menemukan akar masalah.
Solusi bisa didapatkan jika kita tahu sebab masalahnya. Sehingga, hal utama yang perlu kita lakukan adalah menganalisa sebab-sebab terjadinya stres pada ibu rumah tangga. Kita bisa menyebutnya sumber stres.
Aku pun melakukan hal tersebut kok Sobat Hamim. Aku melakukan tiga langkah untuk mengetahui sumber stresku.
Pertama, aku mengingat dalam kondisi apa aku bisa stres. Misal saat mulai mendekati masa haid atau PMS, kerjaan menumpuk, dan juga beberapa kali jika ada selisih paham dengan seseorang baik pasangan ataupun orang lain.
Intinya kita mengingat waktu munculnya stres kita.
Kedua, minta feedback orang terdekat. Nah, jangan gengsi untuk meminta pendapat orang terdekat atas sikap tidak biasa yang mungkin kita lakukan. Apalagi jika dilakukan saat stres.
Ini akan sangat membantu, sebab dukungan dari orang sekitar bisa mengurangi tingkat stres lho! Ibu rumah tangga itu juga manusia biasa. Bisa lelah, bisa merasakan berbagai emosi. Jadi, tak apa jika kita menyampaikan jika tidak sedang baik-baik
Ketiga, peka terhadap gejalanya. Jadi, stres itu bisa kita rasakan dengan mengetahui tanda-tandanya. Gejala stres ringan hingga berat sudah aku tulis di atas ya.
Nah kan dari tiga langkah tersebut aku mengenali sumber stresku. Jadi apa yang penyebab stres ibu rumah tangga itu?
Lima Sumber Stres Ibu Rumah Tangga Ala Hamimeha
1. Pekerjaan fisik yang memicu kelelahan
Sudah lazim kita dapati pekerjaan rumah identik dengan membersihkan rumah, mencuci, memasak, mengurus anak apalagi jika balita. Nah ini yang aku rasakan, khususnya anak yang masih balita dan sedang aktif.
Sangat menguras energi sehingga menghasilkan rasa lelah. Kondisi tubuh yang terlalu lelah inilah yang bisa menyebabkan stres pada ibu rumah tangga.
2. Pekerjaan mental untuk berpikir terus menerus
EIts, tak hanya lelah fisik. Ibu rumah tangga sangat rentan lelah mental. Bagaimana tidak ?
Ibu itu perannya juga bisa jadi koki, guru, dokter, menteri keuangan, dan berbagai profesi yang dijalankan di rumah. Dan itu membutuhkan aktivitas berpikir.
Memilih menu masak, memastikan anak sejat, menentukan pola asuh yang tepat untuk anak dan lain-lain. Belum lagi jika jika ada verbal bullying dari lingkungan.
Oh no! Yakin bisa bikin stres berlipat.
3. Kurangnya peran suami dalam aktivitas rumah tangga
Wah wah, ini perlu dicatat baik-baik. Pasalnya, suami juga memberikan sumbangan besar atas memicu stresnya seorang istri atau ibu rumah tangga. Apa sajakah itu?
Kurangnya dukungan yang diberikn pada istri baik mengerjakan tugas ataupun pengasuhan sedangkan tuntutan terhadap istri tinggi. Selain itu kesalahpahaman atas sikap istri yang diterima suami.
Seringkali omelan istri yang merupakan bentuk alarm bahwa dia sedang butuh dipahami disalah artikan oleh suami. Suami kurang pekan atas kondisi istri. Ini dua kali lipat bikin capek alias lelah berkepanjangan.
4. Minim pengakuan dan sering jadi bahan penghakiman
Pernah dengar pernyataan, "Kuliah tapi hanya jadi ibu rumah tangga?" "Ih anaknya kok kurus sih, ngapain aja di rumah? Kan gak kerja?"
Haduh, aku ingin deh cubit mulut orang yang suka sekali ikut campur urusan orang lain. Alih-alih perhatian faktanya ini juga sumber stres ibu rumah tangga.
Jadi berpikirlah sebelum berucap ya Sobat Hamim. Jangan sampai perkataan kita ajdi sumber stres orang lain.
5. Kurang me time
What? Apakah ini memicu stres juga?
Jelas iya. Terlalu sibuk mengurus anak dan suami kerap membuat ibu lupa merawat diri sendiri.
Dilansir dari hellosehat dituliskan,
"Jika seseorang tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri, seperti bersantai, beristirahat, atau menyegarkan diri maka hal-hal buruk bisa terjadi pada dirinya, seperti stres," ungkap Cherilynn Veland, seorang psikoterapis dari Chicago, US.
Wah jika bisa dikelompokan berdasarkan kategori sumber stres itu bisa dari faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Nah, nah kan!
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir sumber stres ibu rumah tangga ini? Temukan tips sukses atasi stres ibu rumah tangga saja
Selisih pendapat dg pasangan ini prosentasenya cukup byk y mbak kalau untuk tingkat stress ini. Kalau haid malah badan terasa remuk saja, baik sebelumnya. Dan aku merasakan, masa fulltime mom memang rentan stress ☺️, butuh keluar cari hiburan. Walau keluarnya hanya sebatas cuci mata saja, sgt membantu
BalasHapushmm, kalo aku kayaknya sumber stres kebanyakan dari beban pikiran nih mb. mikir kerjaan dekat Dl, tapi domestikan banyak yg belum kelar, sikon tak kondusif, nah stres lah aku :D
BalasHapusSemalam pas kajian parenting juga membahas hal ini saat ada pertanyaan dari seorang ibu-ibu
BalasHapusKalau sumber stresku cuma dikejar deadline dan beruntun, dahlah. Auto stres. Yang bikin kesel malah diriku nggak mau ngapa-ngapain:3
BalasHapusWahahahaa,, karena mepet DL tugas jadi muncul stres nih.. Seharian me time main keluar bareng sama anak lumayan mengurangi beban pikiran juga.. Minimal ke rumah ortu atau sodara :D
BalasHapus.
Dan memang harus ada family time khusus buat berwisata nih biar sekeluarga bisa refreshing dari stres karna kerjaan juga^^
Kayanya aku pernah stress berat. Kok ciri2nya pernah aku rasain ya huhu :') jadi inget video tiktok pertanyaan "pekerjaan apa yg menurutmu paling gampang?" Sese-embak itu jawabnya ibu rumah tangga wkwk. Embaknya belum berhadapan sama pemicu2 stressnya tuh wkwk.
BalasHapusAku pribadi me time yg lagi ak pingin itu ke ijo ijo alam sih. Eh family time ya, nggak "me" wkwk.
Bener banget nih kelima sumber stress pernah aku rasain, dan efeknya bisa ke anak. jadi sedih :(
BalasHapusapaalagi kalau peran pasangan kurang wah, lingkkungan sekitar kena dampaknya.
Duh berat yaa... Bahasannya! Tapi banyak benernya ini. Poin 3 dan poin 5 badalah penyebab paling umum terjadi. Aangat diharapkan bagi suami untuk turutbterjun langsung dalam mengurus rumah tangga, agar istri minim stress.
BalasHapusMbak, yang stress kronis kayaknya belum selesai deh itu nulisnya.
BalasHapusIstilah akut dan kronis itu merujuk pada "durasi" lamanya stres. Kalau akut itu biasanya kurang dari 14 hari. Kalao > 14 hari masuk kronis.
Gitu
Oh ya betul. Itu kepotong kalimatnya terima kasih dok.
Hapus