Konten [Tampil]
"Konsep dasarnya saja sudah gak bisa, gimana mau belajar yang lain."
"Kenapa sih kalau menghitung uang mereka cepet? Tapi belajar matematika susah banget."
Keluhan semacam pernyatan di atas seringkali aku dengar dari para orang tua yang kesulitan mengajari pelajaran matematika atau berhitung. Akan tetapi menariknya, anak-anak tersebut fasih dalam hal menghitung uang hehehe.
Sebenarnya wajar sekali anak lebih mudah menghitung uang daripada perhitungan angka yang terkesan abstrak. Apalagi jika anak-anak tersebut masih duduk di bangku SD, kemampuan kognitif mereka adalah fase operasional konkret.
Jadi, akan lebih bijak jika kita mengajarkan berhitung dari hal-hal yang konkrit dan relevan. Ops, tentunya juga teknik yang digunakan juga harus menyenangkan.
Nah, kali ini aku ingin berbagi tips belajar matematika lebih menyenangkan untuk anak. Simak yuks ulasannya di bawah ini!
Tips Belajar Matematika Menyenangkan Bagi Anak
Sejatinya, pelajaran matematika atau berhitung itu pelajaran yang hirarkis. Jika konsep dasar terpenuhi, maka akan lebih mudah belajar materi selanjutnya. Pun akan berlaku sebaliknya.Maka dari itu, penting bagi orang tua atau pendidik untuk menjadikan belajar berhitung menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak. Berikut tips belajar matematika menyenangkan bagi anak :
1. Ciptakan suasana yang menyenangkan
Mengapa suasana menjadi poin penting dalam belajar? Sebab kesan pertama akan mempengaruhi proses selama pembelajaran. Hal ini erat kaitannya dengan cara kerja otak dalam menerima informasi.Jika suasana awal kelas atau proses belajar menyenangkan. Maka kesan belajar Matematika atau berhitung itu asyik. Betul bukan? Jika anak happy sejak awal maka belajar materi sulit pun jadi lebih ringan.
2. Mulailah belajar dari yang mudah
Yups! Ini konsep belajar yang ramah otak sekaligus menciptakan master experience bagi seseorang. Sejatinya keberhasilan itu membuat ketagihan.Ketika seseorang berhasil menyelesaikan sesuatu akan ada perasaan bahagia, puas, tertantang untuk naik level. Ehm, pasti familiar dengan perasaan ini kan?Yoi, main game sering menciptakan perasaan master experience ini. Makanya yuks lanjutkan membaca ulasanku hingga bawah ya. Aku spill game Matematika yang asyik!
3. Gunakan media untuk belajar
Khususnya untuk anak usia 2-7 tahun yang yangmana kemampuan kognitifnya masih ada pada tahap pra-operasional dan usia 7-11 tahun operasional konkret. Maka, biasanya menggunakan media belajar.Hal ini memudahkan anak memahami konsep pembelajaran dengan lebih baik. Contoh, anak belajar angka 2. Namun mereka belum tentu paham angka 2 itu adalah jumlah dari sesuatu.
Sebaiknya, kita menyiapkan barang seperti buah atau benda apapun 2 biji atau 2 buah. Sehingga anak bisa membayangkan 2 bukan sekadar simbol melainkan memiliki nilai.
4. Sesuaikan dengan hal yang disukai anak
Tampaknya sepele ya Sobat Hamim. Namun kita tidak bisa mengabaikan bahwa memulai dari hal yang disukai akan membangun engagement proses belajar.Untuk anak-anak generasi Alpha saat ini, penggunaan teknologi bukanlah hal yang asing. Maka manfaatkanlah!
5. Relevan
Nah, menyoal tentang poses belajar agar melekat lama dalam memori anak sebaiknya bersifat kontekstual. Dan salah satu caranya adalah mengaitkan materi dengan hal-hal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.Pemeblajaran seperti ini adalah model belajar kontekstual bagi anak-anak.Hal ini juga mengajarkan anak agar lebih aplikatif saat mempelajari suatu materi. Tak terkecuali belajar Matematika atau berhitung bagi anak-anak.
Yupi, kabar baiknya adalah aku ada media belajar yang asyik untuk anak-anak belajar Matematika dan berhitung nih buat Sobat Hamim.
Yuks simak ulasannya di bawah ini!
Mortgage Calculator : Pilihan Belajar Matematika Menyenangkan
Salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi fobia matematika adalah dengan menerapkan matematika dalam aktivitas sehari-hari. Megan Robert, seorang Executive Director of Math for America (MFA), mengatakan bahwa praktik matematika dalam hal-hal sederhana, seperti harga,kembalian belanja, panjang dan lebar sebuah benda bisa mengurangi kecemasan pada matematika."Kak, yuks kita main game!" Ajakku pada putri sulungku yang disambut dengan gembira. Ekspresi senangnya adalah separo keberhasilan dalam belajar.
Aku buka Hp dan kutunjukkan salah satu game edukatif belajar berhitung untuknya. Yups, Money Game dari Mortgage Calculator merupakan video Game Wirausaha, Bisnis, & Manajemen Uang Online Gratis untuk Anak-Anak.
Dan wow, aku gak menyangka jika aktivitas ini membuatnya tampil berani belanja. Serta meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya secara tidak langsung.
Lho? Apa hubungannya? Yups, sejak bisa berhitung dengan baik tentang uang. Si Kakak lebih suka diajak belanja dan membantu menghitung berapa uang yang harus dibayarkan.
Selain itu, anak jadi tampil berani dan percaya diri. Aku rasa ini bonus atas kemampuan berhitungnya yang meningkat.
Oke, yuks kita kepoin saja tentang beragam game dari Mortgage Calculator.
Beragam Game di Mortgage Calculator untuk Belajar Matematika Bagi Anak
Perlu Sobat Hamim ketahui bahwa Mortgage Calculator merupakan permainan menghitung dan memberi kembalian uang. Melalui money game ini, diharapkan memudahkan anak belajar berhitung lebih kontekstual dan relevan ya.Ada berbagai permainan dalam Money game Mortgage Calculator yang bisa dipilih yakni, Cashier Simulator, Cash Back, Grocery cashier, Treze coin, Idle Money Tree, Bitcoin Tap Tap Mine, dan masih banyak lagi lho!
Yuks kita langsung ulas satu persatu dari yang telah kami coba ya!
Pertama, Cashier Simulator
Nah, ini adalah game pertama kami mainkan. Cashier Simulator adalah game yang mensimulasikan proses pembayaran. Melalui game ini anak bisa mengenal angka, operasi penjumlahan, dan berapa uang yang harus dibayarkan. Apalagi disertai gambar item yang dibayarkan. Jadi seru karena berasa belanja beneran.Caranya pun mudah. Bagi anakku yang masih usia 6 tahun. Chasier Simulator ini mempertajam kemampuannya dalam mengenal angka dan penjumlahan sederhana.
Jadi, belajar berhitung itu asyik kok! Karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Kedua, Cash Back
Cash back atau biasa kita kenal kembalian ini kebalikan dari Cashier Simulator. Di game Cash Back anak akan belajar pengurangan.Menariknya, di Mortgage Calculator ini memecah satuan uang menjadi lebih beragam. Mulai dari $0.01 hingga $100. Jadi, jika bermain game ini secara tidak langsung anak belajar kelipatan.Wah, mengasah otak dan daya nalar anak ya Sobat Hamim. Apalagi cara mainnya mudah kok!
Terbagi dalam 3 level yakni mudah, medium, dan sulit. Anak-anak akan disuguhi ilustrasi membeli barang dengan membayar uang sejumlah tertentu. Di dalam ilustrasi disebutkan juga jumlah kembalian.
Anak tinggal menyesuaikan berapa uang kembalian yang mereka dapat atau di siapkan penjual.
Wah seru ya main Cash Back ini! Anak-anak happy karena berasa melakukan transaksi belanja.
Ketiga, Treze Coin
Treze Coin sangat bisa dilakukan oleh anak usia dini lho! Aku mengajarkan konsep nilai pada angka dalam uang melalui game ini.Cara mainnya mudah dipahami maupun dilakukan. Di awal permainan kita aka disuguhkan pecahan uang seperti $1, $5, dan $10. Lalu ada setoples permen.Ilustrasinya kita sedang membeli permen sesuai harga yang tertera dalam kotak yang disediakan. Nah, anak-anak perlu menyiapkan berapa uang yang harus dibayar.
Jadi, di Treze Coin ini anak sudah diajarkan penjumlahan sederhana. Berbeda dengan Cashier Simulator yang telah disediakan jawabannya. Di Treze Coin anak mencoba untuk berpikir mandiri.
Seru aja sih! Si sulungku meski masih usia 6 tahun. Dia bisa memainkan Treze Coin dengan baik di level sederhan dengan arahanku hihihi.
Ketiga game di atas sangat bisa dilakukan oleh anak usia dini untuk mengenal angka dan konsep dasar dari nilai dari suatu bilangan.
Keempat, Grocery Chasier
Siapa yang gak suka diskon saat belanja?Nah, di Grocery Cashier ini kita akan menemukan voucher diskon pada proses pembayaran. Wah makin asyik ya! Meski levelnya lebih menantang darigame sebelumnya. Dikarena operasional yang digunakan lebih beragam yakni penjumlahan dan pengurangan.
Namun, pengemasan ilustrasi belanja yang apik memudahkan anak untuk memainkan game ini. Grocery Cashier ini memang sebaiknya dimainkan oleh anak-anak dengan usia minimal 8 tahun ke atas. Sebab operasinya lebih kompleks.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak mengurangi keasyikan belajar berhitung dengan money game di Mortgage Calculator ini. Cara mainnya pun mudah, mirip dengan Cashier Simulator ditambah dengan operasi kurang.
Yangmana setiap pengoperasian ada teks petunjuknya. Jadi, anak-anak tidak kehilangan panduan dalam bermain game ini.
Kelima, Supermarket Number
Aku teringat dengan bilangan positif dan negatif ketika mencoba Supermarket Number ini. Namun tenang, prosedur bermainnya asyik kok. Kita akan dihadapkan pada goal yang berisi angka yang harus kita jumlahkan atau kurangkan dari kotak yang tersedia.
Seperti gambar di bawah ini,
Selain melatih kemahiran berhitung, bermain Supermarket Number mengasah konsentrasi dan strategi. Selain itu, anak akan terasah dalam memecahkan masalah untuk mencapai goal. Misal, goalnya angka 10. Sedangkan angka yang disediakan 1,5,3,4,-1 maka anak bisa menggunakan kombinasi angka tersebut untuk menghasilkan angka 10.
Game ini melatih anak kreatif. Jika mengutip teori Gulford tentang kecerdasan adalah mengasah kemampuan berpikir divergen yakni menemukan banyak cara dalam menyelesaikan sesuatu.
Jadi, melalui lima game dari Mortgage Calculator ini kita bisa menguatkan konsep dasar matematika anak dengan cara menyenangkan. Dengan memahami nilai jumlah dari bilangan, operasi tambah dan kurang merupakan konsep dasar yang harus dikuasai anak ketika belajar berhitung.
Dan ilustrasi dari gambar di game ini memudahkan anak memahami konsep berpikir matematikanya. Wah, apakah hanya lima ini saja?
Tentu tidak ya Sobat Hamim. Ada berbagai pilihan game lainnya yang bisa Sobat Hamim coba bersama anak. Yuks kunjungi langsung webnya di link berikut → https://www.mortgagecalculator.org/money-games/
Kunci Belajar Menyenangkan adalah Relevan
Matematika sering jadi momok dikarenakan pengalaman belajar Matematika meninggalkan kesan yang kurang menyenangkan. Apalagi jika anak hanya disuguhi angka dan rumus. Maka logika berpikir dari belajar Matematika atau berhitung tidak terbentuk.Maka, penting untuk menanamkan konsep dasar Matematika terlebih dahulu. Nah, pilih cara yang menyenangkan dan relevan untuk anak. Pengalaman belajar menyenangkan ini akan membantu anak untuk mudah memahami berpikir dasar berhitung.
Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak juga akan berinteraksi menggunakan uang. Pembelajaran ini akan jadi lebih kontekstual bagi anak-anak dan aplikatif. Selain itu, literasi finansial akan mulai terbangun dengan belajar berhitung secara kontekstual ini.
Yuks, ciptakan belajar Matematika menyenangkan dengan Mortgage Calculator!
Posting Komentar
Posting Komentar