=Hamimeha

Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024 Penuh Haru

Posting Komentar
Konten [Tampil]
“Terima kasihku, ku ucapkan. Pada guruku yang tulus.
Ilmu yang berguna, selalu dilimpahkan. Untuk bekalku nanti.”

Terima Kasihku (Guru)
Sepenggal lirik di atas adalah cuplikan lagu nasional yang dipersembahkan oleh para menteri dan bapak presiden sebagai hadiah apresiasi  untuk para guru. Tak hanya guru yang hadir namun seluruh guru di tanah air. Air bening tak terasa mengalir di pipi kala melantunkan lagu ini. Hening, khusyuk, dan penuh haru itulah suasana yang menyelimuti agenda puncak hari guru nasional 2024 yang dilaksanakan di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Provinsi DKI Jakarta, 28 November 2024 lalu.

Cuaca panas, berdesakan, dan ramai tak mematahkan semangat para ribuan peserta yang terdiri dari guru dari berbagai daerah, perwakilan komunitas, pejabat publik yang berwenang dari pemerintahan dan jajaran menteri untuk hadir langsung di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024. Biru, merah, putih mewarnai kemeriahan suasana siang hingga menjelang senja kala itu. Mulai dari hiburan dengan tampilan-tampilan, menyimak pidato, hingga menyaksikan pemberian hadiah kepada guru hebat oleh Presiden langsung memberiku kesan berbeda dalam merayakan peringatan Hari guru tahun ini dengan status bukan sebagai guru melainkan orang tua siswa.

Tak hanya satu lagu, beberapa lagu kami nyanyikan bersama di gedung seluas 9,5 hektar. Suasana sore makin hangat dengan pidato yang dipaparkan oleh Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yakni Prof. Abdul Mu'ti dan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Apa isi dari pidato beliau dan bagaimana pengalamanku pribadi menghadiri Hari Guru Nasional secara langsung? Temukan jawaban diartikelku kali ini ya, apakah HGN bisa dihadiri oleh non-guru? Yuks simak ulasannya di bawah ya?

Pengalaman Perdana Hadir di Acara Peringatan Hari Guru Nasional

pengalaman menghadiri hari guru nasional 2024
Tak pernah ada dalam benakku bisa menghadiri perayaan Hari Guru Nasional di Ibukota dengan status bukan sebagai guru melainkan orang tua murid. Alhamdulillah, rezeki atas niat baik yang aku bawa di akhir tahun 2023, kala itu memang ingin andil dalam dunia pendidikan melalui peran sebagai orang tua di rumah. Yups, akhir tahun 2023 takdir mempertemukanku dengan komunitas Sidina Community melalui Pelatihan Ibu Penggerak Batch XIII.

Selama menjadi member Sidina Community regional Jatim, aku cukup menyimak beberapa info yang ada di grup komunitas yang telah menjadi mitra Resmi Kemdikbudristek ini. Meskipun sebagai silent reader namun aku mengikuti info terkait program-program yang diadakan. Salah satunya adalah lomba video “Ucapan terima Kasih Guru” yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2024. Sebelumnya, kami-aku dan kakak yang saat ini kelas 1 SD-memang ada rencana ingin membuat ucapan terima kasih kepada guru. 

Qodarullah ada lomba ini seakan mewadahi niat kami. Meskipun waktu kami cukup singkat untuk membuat video, mulai dari membuat skrip, lanjut meminta izin sekolah untuk meminjam dokumentasi mereka hingga take video deklamasi puisi oleh si Kakak secara mendadak. Proses kreatif pembuatan video cukup singkat dan tidak berekspektasi tinggi atas hasilnya. Nothing tulus sajalah, sebagai pengalaman si kakak khususnya dan merealisasikan niat untuk mengapresiasi para guru kakak di SD. Alhamdulillah, di perjalanan pulang dari Jogja menuju Surabaya ada chat masuk.
“Mbak, mau tanya, apakah tanggal 27-29 bisa ikut perayaan HGN di Jakarta,” petikan chat yang masuk ke whatsapp ku. Deg! 
Bingung, semangat, senang, bimbang dan tentu ada sedikit ragu karena aku harus meninggalkan anak-anak dan suami padahal kami baru saja pulang dari perjalanan jauh. Alhamdulillah, setelah sounding dan menyiapkan segala kebutuhan akhirnya aku melangkah ke Ibukota dengan bekas tinta yang masih terlihat di kelingking.

Nyaris enam tahun menyandang status guru tidak membuatku bisa hadir secara langsung di Ibukota. Namun, ketika menjadi orang tua siswa membuka kesempatanku untuk bisa berkumpul di tengah para pendidik dari segala penjuru Nusantara. Bertemu dan membangun interaksi dengan orang-orang yang sefrekuensi melalui peran yang sama yakni orang tua di rumah. Sekali lagi aku bersyukur, berkomunitas membuatku menjadi lebih kuat dan optimis bahwa ada banyak orang-orang yang peduli dengan dunia pendidikan kita melalui peran-peran mereka.

Sidina Community menjadi wadah bagi kami para orang tua untuk berkumpul dan belajar bersama. Tak sekadar menuntut namun mengambil bagian dalam peran orang tua yang mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas untuk anak dengan keterlibatan orang tua. Sidina membuktikan komitmennya untuk menjadi sebuah perusahaan yang peduli dengan isu sosial di masyarakat, khususnya dalam hal pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Khususnya mengedukasi dan mengembangkan diri para perempuan Indonesia melalui Sidina Community.
Hal ini mengingatkanku pada sebuah hadits, ““Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang dihimpun dalam kesatuan. Jika saling mengenal di antara mereka maka akan bersatu. Dan yang saling merasa asing di antara mereka maka akan berpisah.” (HR. Muslim 6376).
Suasana hangat, haru, penuh harap, dan suka cita terlihat di wajah para guru yang hadir di HGN2024 kala itu. Aku rasa ini adalah sebuah berkah atas niat baik berkontribusi di dunia pendidikan melalui peranku sebagai orang tua. Tak hanya hadir perwakilan dari Sidina Community namun ada pula guru dan siswa selaku pemenang lomba video HGN mewakili komunitas kami pengajar. Kami Pengajar adalah komunitas mitra dari kemdikbud.ri-salah satu kementerian dari periode kabinet sebelumnya-yang diperuntukkan bagi para guru untuk turut serta mensosialisasikan dan menerapkan berbagai program Merdeka Belajar.
 

Sinergi Komunitas Mengantarkanku Melangkah ke Ibukota

“Apakah HGN boleh dihadiri oleh non Guru?” begitulah sekilas pertanyaan yang terlontar padaku. 
Aku tak heran jika pertanyaan demikian ditujukan padaku, sebab aku memang bukan guru dan bukan bagian dari pihak pemerintahan yang berwenang untuk bisa hadir di peringatan HGN 2024. Akan tetapi, inilah privilege yang aku dapatkan dari ketergabungan sebagai member di salah satu komunitas yakni Sidina Community. Itulah pentingnya berkomunitas!

Kami bertiga, aku dari Surabaya, mbak Mursyidah dari Banjarmasin, dan Mbak Devi PL dari Palangkaraya adalah member Sidina Community yang mengikuti lomba video dan terpilih menjadi tiga video terbaik “Ucapan Terima Kasih kepada Guru” yang diadakan Sidina dan Kementerian Pendidikan. Hadiah dari pemenang adalah bisa menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024 secara langsung di Jakarta.

Hari guru nasional 2024
Perlu Sobat Hamim ketahui bahwa kementerian pendidikan terdahulu telah banyak membangun jejaring, khususnya dengan komunitas-komunitas untuk mendukung sinergitas dalam menyukseskan program-program pendidikan yang ada. Sidina Community adalah salah satu komunitas yang sering melakukan kolaborasi dengan kementerian selama ini. Adanya Sidina community yang terhubung langsung dengan para orang tua telah berhasil menunjukkan kontribusi positif untuk program pendidikan melalui peran orang tua di rumah. Tentunya masih banyak program-program kolaborasi lainnya yang tak bisa kusebut satu persatu :).

Singkatnya, kami bertiga beruntung terpilih untuk mewakili Sidina Community untuk bisa hadir dan memberi dukungan bahwa komunitas dari kumpulan para orang tua yakni ibu-ibu melalui Sidina Community siap berkolaborasi untuk mendukung program-program pendidikan untuk Indonesia yang lebih baik. Nah, penjelasan singkat ini tentu menjawab bagaimana bisa non guru tapi bisa hadir ke HGN 2024, bukan?

Kehadiran kami merupakan sinergitas komunitas yang diharapkan bisa memberi daya dukung positif untuk pendidikan Indonesia kedepannya. Mungkin perlu kita ingat kembali amanat dari Ki Hajar Dewantara bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah tiga pilar pendidikan yang berperan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Apakah kamu mau ikut ambil peran Sobat Hamim?

Eits, lalu apa nih pesan hangat isi pidato di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang digadang sebagai Kado untuk para Guru? Simak terus yuks!


Petikan Hikmah Menghadiri HGN2024, Penuh Emosional

“Saya merasa ada ikatan batin dengan Saudara-saudara karena orang tua saya juga guru. …bahwa guru itu benar-benar adalah pelopor dan pahlawan pembangunan bangsa Indonesia.”
Cuplikan pidato ini hanya sedikit bagian yang membuat hati ini hangat. Bapak RI 1 ini sempat terisak disela pidato beliau. Hal tersebut menyiratkan bahwa beliau memahami betapa besar jasa seorang guru, dedikasi seorang guru di dunia pendidikan adalah hal yang luar biasa. Namun, beliau merasa usaha pemerintah masih belum sebanding dengan perjuangan guru dalam mendidik anak bangsa.

"Tapi ini adalah...," kalimatnya terhenti sejenak, suaranya bergetar,terdengar isak tangis yang kemudian terlihat beliau meraih tisu. Pak Prabowo selaku presiden Indonesia saat ini kemudian menuturkan kembali kalimatnya dengan penuh keyakinan, 
"Ini adalah upaya kami. Dan ini akan kami upayakan terus.” Di susuk tepuk tangan dan gemuruh dari para peserta yang hadir. Sungguh suasana yang emosional bagi kami yang hadir.
Sebelumnya, kami telah dibikin haru dengan pemberian anugerah kepada guru hebat yang diberikan kepada Melan Achmad yang dikenal sebagai Mbah Guru Matematika dan Kuswanto sebagai pendiri Gubug Baca di daerah 3T yakni Sulawesi. Penghargaan tersebut diberikan kepada keduanya karena telah berkontribusi penting dalam pendidikan Indonesia.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto berupa plakat, laptop, dan uang Rp100 juta. Di momen rangkaian Puncak Hari Guru Nasional 2024 ini aku merasakan auranya memang berbeda. Kehadiran ribuan guru seakan menunjukkan bahwa banyak harap dan mimpi yang ingin diwujudkan bersama untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Tak terkecuali kehadiran para perwakilan komunitas yang telah bersinergi dengan pemerintahan sebelumnya. Hal ini membuktikan langkah nyata bahwa semua bisa mengambil peran. Aku dan kawan-kawan di komunitas Sidina community merupakan bentuk nyata dari praktik baik yang harus diberdayakan dengan baik sebagai salah satu pilar pendidikan.

Suasana haru semakin emosional ketika bapak Presiden menyampaikan bahwa dalam rangka menghibur para guru maka para menteri akan memberi apresiasi dalam bentuk menyanyi bersama. Dan, pecah! Rasanya semua hanyut dengan suasana emosional yang luar biasa. Satu persatu lagu dinyanyikan dengan syahdu dan mendalami.

“Hormati gurumu, sayangi teman. Itulah tandanya kau murid budiman.”

Disusul dengan lagu “Kasih Ibu” dan lagu “Rumah Kita” dari God Bles.

“Lebih baik di sini, rumah kita sendiri. Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa.
Semuanya ada di sini. Rumah kita”


Selain suasana haru dan emosional. Nah, ada kabar baiknya juga Sobat Hamim. Ada beberapa hal yang ditekankan dalam pidato di puncak peringatan HGN 2024 di gedung Velodrom, Jakarta yang berkaitan dengan guru. Apakah itu?

Kabar Baik dalam Pidato RI 1 dan Bapak Menteri Pendidikan di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024

Pidato presiden di puncak hari guru nasional 2024
Ada beberapa catatan kecil yang aku tangkap dengan menyimak langsung di Puncak Hari Guru Nasional 2024, pekan lalu. Aku tak akan menjabarkan secara tekstual namun kucoba mengurai maksud kabar baik tersebut ya Sobat Hamim, yakni:

Pertama, upaya meningkatkan kesejahteraan guru

Komitmen Pak Prabowo untuk fokus di bidang pendidikan terlihat pada pembagian anggaran negara yang menempatkan pendidikan nomor satu dalam APBN. Pasalnya, alokasi dana untuk pendidikan dalam APBN 2025 adalah yang tertinggi pertama kali dalam sejarah Indonesia. Hal ini juga terlihat pada penuturan beliau bahwa pemerintah akan memberikan tambahan kesejahteraan bagi guru ASN sebesar satu kali gaji pokok dan peningkatan tunjangan profesi guru non ASN menjadi Rp2 juta per bulan.

Tak hanya itu, beliau juga menuturkan bahwa pemerintah juga sedang mengupayakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru non-ASN yang belum mendapat sertifikasi melalui bantuan cash transfer yang besaran dan jumlah penerimanya akan disampaikan pada tahun 2025 yang mana pendataannya by name dan by alamat sehingga tepat sasaran.

Kedua, upaya meringankan beban guru dalam hal administratif

Kabar baik kedua ini merupakan feedback dari aspirasi para guru dan penyelenggaraan pendidikan terkait pengelolaan administrasi. Upaya yang akan dilakukan adalah merumuskan kebijakan dalam pengelolaan e- kinerja guru yang lebih sederhana dan efisien. Mulai tahun 2025, pengelolaan e-kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas akan dilakukan secara lebih simpel, tidak ribet, dan tanpa perlu mengunggah dokumen-dokumen serta tidak berbasis poin. Menariknya lagi, pengelolaan kinerja ini cukup diisi sekali dalam setahun.

Aku tak heran dengan sorak ramai gemuruh para guru menyambut kabar baik yang kedua ini. Beban kerja guru sangat luar biasa, mulai dari menyiapkan bahan ajar, mengelola kelas, melakukan penilaian, dan seabrek tugas lainnya. Peran mereka tak hanya sebagai transfer ilmu, namun lebih dari itu. Apalagi jika dihadapkan pada kondisi siswa yang “perlu perhatian lebih”. Yups, bisa dibayangkan energi dan waktu yang dikeluarkan.

Kabar baik tentang menyederhanakan pengelolaan administrasi ini tentu mengurangi beban kerja mereka. Diharapkan hal ini bisa membuat guru lebih optimal di peran–peran yang lain yang bersifat krusial seperti peran guru dalam pembentukan karakter yang kokoh melalui nilai-nilai kebudayaan dan moral yang luhur.

Ketiga, upaya memperbaiki kualitas sarana dan prasarana sekolah

Bapak Presiden menuturkan bahwa setiap sekolah di level daerah manapun merupakan pusat pembangunan nasional. Sehingga, sekolah harus bagus, sekolah harus bagus, harus bersih, harus baik. Tidak boleh ada sekolah yang atapnya runtuh, tidak boleh ada sekolah yang tidak ada WC untuk anak-anaknya.

Pasalnya, untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan pada tahun 2025, pemerintah telah mengalokasikan dana penilai Rp17,15 triliun untuk melakukan rehabilitasi, perbaikan, dan renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta. Menariknya, dana tersebut akan dikirimkan langsung ke sekolah secara cash transfer. Tujuannya agar sekolah penerima dana bisa melakukan swakelola sehingga nilai bantuan tersebut lebih bermanfaat dan memberdayakan bagi masyarakat serta lingkungan daerah tersebut.

Ketiga hal tersebut aku rasa adalah #kadoHGN2024 yang sedang diupayakan sebaik mungkin oleh Presiden dan kabinetnya. Aku pribadi, sebagai seseorang yang pernah menjadi guru tentu merasakan bagaimana gejolaknya menjalani profesi tanpa tanda jasa ini. Meskipun demikian, semoga kabar baik ini bisa benar-benar terealisasikan dengan sebaik-baiknya.

Pun dengan sinergitas komunitas yang telah dibangun semoga tetap bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Kolaborasi adalah kunci dari keberhasilan pendidikan agar bisa lebih komprehensif dalam menjangkau banyak kalangan baik dari level kebijakan maupun praktisi di berbagai tingkat penyelenggara pendidikan.
 

Optimisme dalam Kolaborasi Antar Komunitas dan Pemerintah Pendidikan yang Lebih Baik

"Sendiri kita bisa melakukan begitu sedikit. Bersama-sama kita bisa melakukan banyak hal." - Helen Keller
Kabar adanya rembuk komunitas dari program kementerian pendidikan sebelumnya seakan membawa angin segar. Di era saat ini, kolaborasi menjadi kunci agar tujuan besar bisa tercapai lebih efektif dan efisien. Menyimak harapan besar untuk pendidikan di masa mendatang untuk Indonesia maka kita tidak bisa bergerak sendiri- sendiri. Diperlukan sinergisitas gerakan agar bisa saling mendukung dan menguatkan tercapaikan cita-cita besar Indonesia dalam menyambut Indonesia Emas.

sinergisitas komunitas sidina community dan kami pengajar bersama pemerintah di HGN 2024
Tiga pilar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah satu kesatuan yang saling berkaitan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan yang berkualitas. Tidak cukup jika hanya bermodal kebijakan, namun perlu praktisi pendidikan baik di instansi pendidikan dan tentunya orang tua. Komunitas akan menjadi wadah efektif untuk bisa merangkul banyak kalangan dan masyarakat hingga akar rumput.

Ada optimisme yang terpancar di Hari Guru Nasional ke-79 yang mengusung tema “ Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Guru adalah modal besar bagi terwujudnya proses pendidikan yang berkualitas. Guru merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan mengajar. Sebab guru menjalankan banyak peran penting dalam dunia pendidikan, yaitu guru sebagai fasilitator, motivator, model, penilai, konselor, pengelola kelas, dan perencana. Oleh karena itu, guru hebat akan melahirkan anak didik yang hebat untuk mewujudkan Indonesia yang kuat. Aamiin.

Selamat Hari Guru Nasional ke-79 untuk semua guru di seluruh penjuru!
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar

Popular